Sepasang Maha Ampard Taring hewan Mystic Pegunungan Thailand Hewan ini sangatlah sukar dicari hanyalah Kruba atau pemimpin Biksu Hutan yang suci yang bisa mendapatkan. Kruba Neua Chai Kositto sendiri mengatakan dia sendiri ketika bermohon kepada Buddha untuk dapat memenangkan dalam segala pertarungan baru bisa mendapatkan Taring Maha Ampard ini.
Di Blessing oleh Kruba Neua Chai Kositto adalah seorang guru dan Humanitarian.
(The Golden Horse Monastery - Chiang Rai)
Salah satu legenda hidup di Utara Thailand, beliau seorang juara Muay Thai Maha Ampard ini dipercaya menjadi sarana kemenangan dalam kejuaraan Muay Thai
Magick:
- Dihormati, Dihargai, Kharsima dan Wibawa kuat tingkat tinggi
- Proteksi dari kecelakaan, kriminal, dan ilmu hitam
- Menambah Kekuatan tubuh
- Menang dalam persaingan
- Menjaga kekuasaan, memudahkan mengatur bawahan dan dihormati dan disegani.
- Membawa keberuntungan, Peluang bisnis baru, mudah mendapatkan promosi kenaikan jabatan dan kesuksesan bisnis- Dijauhi dari wabah dan sakit penyakit.
- Klae Klaad ( Menghindari Bad Luck/ Sial)
- Menghancurkan Rintangan Bisnis, Birokrasi yang Dipersulit
- Mudah dalam kontrol Spirit lain. Seperti Spirit Gumanthong yang sudah tidak nurut, Spirit penghuni Rumah yang angker bisa di taklukan.
- Kongkrapan (disaat bahaya diserang senjata maka user akan terproteksi).
- Maha Ut (Gun Stopper)
- Klew Kad (Membatalkan orang yang ingin berbuat jahat atau ketika ingin dijahati tiba-tiba penjahat lupa akan tujuannya).
Anda dapat membawa dan menaruh dikalung atau disaku celana. Sangat disarankan tidak menaruh bersamaan dengan jimat pemikat sebab akan tidak mengeluarkan fungsi pemikat lawan jenis jika bersamaan membawa amulet Phaya Suea Krong.
Kruba Nueachai lahir pada tahun macan, pada hari Senin, tanggal 03.09.2505 (1962) sebagai anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Mr. Samyod dan Mrs. Noi Jaibiinta di provinsi Lamphun, Thailand utara. Dia sekolah dasar di Ban Mae Kamchan di Chiang Rai dan sekolah menengah di Mae Chan Vitthayakom di Chiang Rai. Setelah akhir sekolah menengah ia mulai belajar di universitas Ramkhamhaeng jurusan hukum di kota Bangkok. Namun setelah 3 tahun ia harus mengakhiri studinya karena ayahnya menderita penyakit serius.
Pada masa kanak-kanak, Kruba Nueachai belajar Muay Thai (Bela diri Thailand) dan walaupun masih sangat muda beberapa kali ia menjadi juara negara. Setelah kejuaraan terakhir yang dimenangkannya, dia memandang lawan yang terluka parah dan terbaring di tanah. Kruba Nüachai mulai mempertimbangkan apakah pertarungan ini adalah caranya dia hidup?. Lalu dia mengundurkan diri ke pegunungan Chiang Rai dan mulai bermeditasi. Setelah satu minggu dia mengalami Trance, sehingga mendapatkan pencerahan dan mengetahui jalan mana yang sudah ditentukan baginya, karena Sang Buddha menampakkan diri kepadanya dan menunjukkan jalannya.
Kruba Nüachai meninggalkan istrinya yang telah dinikahinya selama 8 tahun dan memiliki seorang putra serta putri lalu ditahbiskan menjadi Bhante pada tahun monyet, pada hari Senin, tanggal 20.01.2535 (1992) di Wat Laan Thong, Amphoe Chiangsaen, Changwat Chiangrai , Thailand utara. Yang Mulia Kruba Thongsüb Visutthajaro adalah nama biarawan penahbisannya.
Wat Pah Achathong terletak di tengah hutan dan atas gunung. Dengan kuda, dibutuhkan 3 jam untuk mencapai tempat. Saat ini ada 4 biksu dan 17 Naen Noi (novis), serta 20 anak-anak dari keluarga miskin di sana. Sejumlah binatang telah disumbangkan ke Kruba Nueachai, antara lain candi memiliki 200 kuda, 1.000 ekor ayam, 9 ekor gajah, 15 ekor sapi jantan dan 16 ekor kerbau.
Kekudusannya, patriark Agung Thailand, Somdej Phra Sangkarat memberi nama untuk masing-masing dari 200 kuda, sehingga, misalnya, Phet Thevada, Achathong, Ather, Num dan kuda Kruba Nüachai menerima nama Koct Chasi Achathong.
Post a Comment