Les Kelor #Fosil Kayu Kelor dari Pular Kelor, Kepulauan Seribu. Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Biji kelor sebagai penjemih air. Seperti pernah dipublikasikan New Scientist (Desember 1983), biji kelor digunakan untuk menjernihkan air sungai keruh berlumpur di Sudan dan Peru. Juga dilaporkan, biji kelor memiliki kemampuan antibakteri. Pemanfaatan biji kelor juga tidak asing bagi Jurusan Teknik Lingkungan ITB, dan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, di Samarinda, yakni untuk menjernihkan air permukaan (sungai, danau, kolam). Bahkan biji kelor, dimanfaatkan sebagai bahan koagulan (bioflokulan) dalam proses pengolahan limbah cair pabrik tekstil
Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang.
'dunia tak selebar daun kelor' Ungkapan tersebut karena para leluhur Nusantara keliling dunia dengan menanam pohon kelor yang dibawa oleh para Resi Nusantara ke kawasan barat pegunungan Himalaya dan India, kemudian menyebar hingga ke Benua Afrika dan Asia-Barat.
Di Jawa, kelor biasa dijumpai tumbuh sampai pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut. Ia sanggup tumbuh dengan baik di kawasan tropik yang lembap juga di daerah panas. Bahkan, tanah kering-kerontang sekalipun tak ditampiknya. Karena tidak rakus "makan" pupuk (unsur hara), kelor cocok sebagai tanaman "pioner" untuk penghijauan dan pemulihan tanah gersang. Di lahan kebun, tanaman kelor biasa digunakan sebagai pagar hidup. Sosok batang pokoknya tidak lurus betul, melainkan sedikit membengkok dan bercabang-cabang justru bermanfaat sebagai pohon pendukung untuk tanaman merambat, seperti sirih atau lada. .
Di India, buah kelor dimasak kari dan diawetkan dalam kaleng untuk dijual di supermarket. Apalagi kalau menilik nilai gizinya, tanaman kelor tidak bisa dipandang sebelah mata. Soalnya, daun kelor memiliki kadar vitamin A dan C cukup tinggi. Di sebagian kalangan masyarakat di Jawa yang masih mengikuti ajaran leluhur, tanaman kelor juga sering digunakan sebagai campuran air untuk memandikan jenazah dipercaya dapat mengusir semua jenis Jin Arab (Timur Tengah).
Hanya les kelor gaib yang aktif saja yang bisa dipergunakan, Harus hati-hati karena banyak beredar Les Kelor palsu yang biasanya dibuat dari batu akik atau batu marmer
Khasiat Les Kelor yang sangat dipercaya:
∆ Anti Susuk
∆ Kanuragan
∆ Menghilangkan ilmu kebal orang lain
∆ Memutarbalikan mantra jahat
Menurut kepercayaan ajaran leluhur Jin asal Arab sangat membenci Les Kelor karena Kelor adalah tanaman dari Sang Hyang (Tuhan Hyang Maha Esa), campuran kelor dengan fosil galih kelor tersebut dimaksudkan untuk membuang ajimat Jin Arab Timur Tengah yang masih melekat pada jasadnya.
Manfaat lain dari tanaman kelor, masih menurut kepercayaan leluhur Nusantara, bisa sebagai penangkal kekuatan magis, ilmu hitam atau guna-guna, serta ajimat kesaktian yang berasal dari keilmuawan Arab Timur Tengah.
Kelor dijuluki "si kayu gaib", terutama Les galihnya (inti kayu kelor yang keras, coklat tua hingga hitam).
Adakalanya Les galih kelor yang sangat langka itu disimpan sebagai energi alami untuk mengalahkan Jin oleh kalangan Spiritual di Jawa.
Konon, kekuatan magis yang tersimpan di dalamnya mampu menangkis energi (kekuatan) negatif dari ilmu hitam maupun serangan fisik.
Mereka yang suka ngomong sendiri, ngomel-ngomel sendiri, melucu sendiri, dan tertawa sendiri. Begitu pun orang yang kesurupan akan kembali "waras" dengan memakai les kelor ini.
Cara lebih lengkap ini akan diberitahukan kepada pemahar.
Post a Comment