Di bagian tengah batang pohon asem yang usianya sudah ratusan tahun, biasanya terdapat Mustika Galih Asem. Mustika Galih Asam adalah bagian kayu yang membatu, bentuknya tidak beraturan bentuknya berbeda pada setiap Pohon Asem.
Pohon Asam, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai campuran bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang pada kuah pempek walaupun belakangan banyak kuah pempek yang berbahaya karena mengandung cuka sehingga menyebabkan sakit maag pada lambung. Asal muasal nama Asam sendiri dari rasa buah pohon ini.
Asam juga digunakan untuk campuran jamu tradisional yang dijual oleh penjual jamu keliling). Pohon Asam dihasilkan oleh pohon dengan nama ilmiah Tamarindus indica, yang termasuk suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam adalah asam (Mly.), asem (Jw., Sd.), accem (Md.), asang jawa, asang jawi (berbagai bahasa di Sulawesi) dan lain-lain. Juga sampalok, kalamagi (Tagalog), magyee (Burma), ma-kham (Thai), khaam (Laos), khoua me (Kamboja), me, trai me (Vietnam), dan tamarind (Ingg.).
Buah yang telah tua, sangat masak dan dikeringkan biasa disebut asem kawak.
"Asam" adalah nama umum yang dipakai untuk semua bumbu berasa masam pada masakan, termasuk juga asam kandis dan asam gelugur.
Nama "asam jawa" dipakai oleh orang Melayu karena dipakai dalam masakan Jawa. Tumbuhan ini sendiri didatangkan oleh orang-orang dari India. Nama Tamarindus dan tamarind diturunkan dari bahasa Arab تمر الهندي tamrul-hindī. Artinya kurang lebih: kurma India.
Karena Kurma Timur Tengah yang berasal dari Yahudi aslinya menurut cerita legenda Nenek Moyang Kurma adalah dari Nusantara yang bernama Pohon Asam lalu menyebar ke India dijadikan pohon Sakral oleh Hindu India. Aslinya sendiri Pohon Asam sudah menjadi Pohon dalam Herbal tradisional Jamu Nusantara tanaman ini dijadikan sebagai tanaman yang produktif dan penuh manfaat serta dianggap pohon suci yang memberikan kekuatan dari semesta, sehingga Pohon Asam di anggap sangat penting oleh para Leluhur Nusantara
Oleh sebab itulah, tanaman ini disebut kurma india oleh orang Semit (Aramaic) khususnya Yahudi , mengingat daging buahnya seperti kurma, sampai sekarang Yahudi terus usaha dan mengembangkan Pohon Kurma, Kurma terbaik sendiri berasal dari Israel.
Pohon asam berperawakan besar, selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat. Daun majemuk menyirip genap, panjang 5–13 cm, terletak berseling, dengan daun penumpu seperti pita meruncing, merah jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang, masing-masing berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar, ujung membundar sampai sedikit berlekuk. Bunga tersusun dalam tandan renggang, di ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm panjangnya. Bunga kupu-kupu dengan kelopak 4 buah dan daun mahkota 5 buah, berbau harum. Mahkota kuning keputihan dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm. Buah polong yang menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10 butir, sering dengan penyempitan di antara dua biji, kulit buah (eksokarp) mengeras berwarna kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat yang mengeras dan liat serupa benang.
Daging buah (mesokarp) putih kehijauan ketika muda, menjadi merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak, asam manis dan melengket. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.
Asam termasuk tumbuhan tropis di garis khatulistiwa. Asal-usulnya diperkirakan dari Nusantara di mana jenis liarnya ditemukan, lalu juga menyebar ke Afrika khususnya di Sudan.
Semenjak ribuan tahun, tanaman ini telah menjelajah ke Asia tropis, dan kemudian juga ke Karibia dan Amerika Latin yang dibawa oleh para Leluhur Nusantara karena dipercaya khasiat mistik dalam menangkal semua bahaya ilmu hitam.
Pohon asam biasa ditanam di tepi jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan raya Daendels, dari Anyer hingga Panarukan. Pelaut-pelaut Nusantara khususnya dari Suku Bugis pada masa lalu diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara Australia, di Northern Territory di saat mereka beristirahat menunggu datangnya angin untuk kembali ke daerah asal. Pohon-pohon asam jawa ini menjadi petunjuk kontak orang Aborigin setempat terhadap orang luar sebelum kedatangan orang Eropa.
Di banyak tempat yang bersesuaian, termasuk di Indonesia, tanaman ini sebagian liar seperti di hutan-hutan luruh daun dan savana.
Pohon asam dapat tumbuh baik hingga ketinggian sekitar 1.000 m (kadang-kadang hingga 1.500 m) dpl, pada tanah berpasir atau tanah liat, khususnya di wilayah yang musim keringnya jelas dan cukup panjang
Terjadinya mustika pada Pohon Asam karena proses alam, dewasa ini banyak beredar kayu pohon asam yang dibilang Galih 😅 yang sebenarnya hanyalah kayu Pohon Asem.
Yang sangat bertuah dan sulit dicari adalah Mustika Galih Asam pada pohon Galih Asem seperti pada foto berikut ini.
Mustika galih asem banyak dicari orang karena banyak khasiatnya.
Namun yang paling sulit adalah yang combong serta bentuknya seperti Vagina berikut ini karena sekaligus sebagai sarana pengasihan lawan jenis.
Mustika Galih Asem dipercaya untuk:
∆ Menyembuhkan berbagai penyakit non medis yang disebabkan gangguan sihir gaib
∆ Tolak bala
∆ Bertuah untuk keselamatan
∆ Menolak Jin jahat
∆ Anti tenung
∆ Jika pemakai memukul pada seseorang yang mempunyai ilmu hitam hitam maka biasanya akan punah kesaktiannya.
∆ Sarana pengasihan sekaligus penunduk sesama maupun lawan jenis
Mustika Galih Asam hanya baik dipakai oleh pemimpin berhati “ Satriya Pandita”.
Orang berduit rela membayar mahar dengan tinggi demi mendapatkan mustika galih asem seperti berikut ini, tapi Bless4Hell selalu memaharkan dengan mahar yang terjangkau karena tujuan dari kami adalah selalu membantu kebutuhan setiap orang.
Post a Comment