Bhatara Wisnu adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Hyang Maha Esa). Dalam Waisnawa, Ia dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa yang tertinggi. Dalam Adwaita Wedanta Bhatara Wisnu dipandang sebagai salah satu manifestasi Brahman.
Tadinya saya mengira ini Pis Bolong Bhatari Durga, ternyata setelah saya cek lebih lanjut Bhatara Wisnu.
Dalam Purana, dan selayaknya penggambaran umum, Dewa Wisnu dilukiskan sebagai dewa yang berkulit hitam manis kecoklatan seperti orang Indonesia atau hitam kebiruan (silahkan lihat pada Gambar di Bawah dan diatas) lalu berlengan empat, masing-masing memegang: gada, lotus, sangkakala, dan chakra.
Yang paling identik dengan Wisnu adalah senjata cakra. Dalam filsafat Waisnawa, Wisnu disebutkan memiliki wujud yang berbeda-beda atau memiliki aspek-aspek tertentu. Ampru (empedu) dalam penjabaran kebatinan dan ‘aksara’ (suara huruf) dalam lontar Bali menempati posisi sangat penting. Ampru berdengung aksara ‘Ung’ yang merupakan aksara suci Bhatara Wisnu.
Wisnu (Dewanagari: विष्णु ; Viṣṇu), disebut juga Nārāyana adalah dewa dengan posisi sebagai ‘shtiti’ (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Hyang Tunggal. Dalam filsafat Waisnawa, Wisnu memiliki enam sifat ketuhanan: Jñāna: mengetahui segala sesuatu yang terjadi di alam semesta Aishvarya: maha kuasa, tak ada yang dapat mengaturnya Shakti: memiliki kekuatan untuk membuat yang tak mungkin menjadi mungkin Bala: maha kuat, mampu menopang segalanya tanpa merasa lelah Virya: kekuatan rohani sebagai roh suci dalam semua makhluk Tèjas: memberi cahaya spiritualnya kepada semua makhluk Dewa Wisnu merupakan wujud Tuhan yang Maha Kuasa.
Wisnu ada di setiap perwujudan di seluruh jagad raya,setiap manusia,setiap hewan,setiap tumbuhan,setiap dewa,setiap tempat,setiap atom dari seluruh alam semesta. Beberapa sarjana Waisnawa meyakini bahwa masih banyak kekuatan Wisnu yang lain dan jumlahnya tak terhitung, namun yang paling penting untuk diketahui hanyalah enam.
Selain itu Wisnu juga menitis atau terlahir sebagai manusia.
Titisan Wisnu antara lain:
Srimaharaja Kanwa.
Resi Wisnungkara
Prabu Arjunasasrabahu
Sri Ramawijaya
Sri Batara Kresna
Prabu Airlangga
Prabu Jayabaya
Prabu Anglingdarma
Jadi bisa dibilang Wisnu aslinya dari Nusantara lalu di adopsi oleh orang Kamboja, Srilangka, Nepal lalu terakhir orang India mengikutinya..
Pis bolong wisnu dipercaya mempunyai fungsi magis untuk penjaga diri,untuk memberikan ketenangan dan kedamaian hati.
#Pusaka asli Bali
∆ Memiliki aura keturunan raja
∆ Pandai dalam berpolitik
∆ Mudah dipercaya oleh orang lain
∆ Naik level pergaulan
∆ Sangat cocok dipakai oleh anda yang keturunan keluarga Raja.
Silahkan perhatikan Foto Pis Bolong asli Paica bukan buatan baru sangat sulit mencari Pis Bolong Kuno. Garansi asli Pusaka, hati-hati banyak barang palsu buatan baru!
Pis Bolong sakral bisa didapatkan 2 cara:
1. Warisan turun temurun
2. Paica datang lewat ritual dengan cara menyasa, wong samar yang mengantar dengan restu Bhatara Wisnu.
Post a Comment